Sabtu, 01 Oktober 2011

Susahkah Menjadi Seorang Pemimpin (Atasan) ?

Jika direnungkan, setiap orang sejak dilahirkan sudah ditetapkan untuk menjadi seorang pemimpin dan itu disadari atau tidak hal ini sudah dikodratkan. Dimulai dari dirinya sendiri. Ketika bangun pagi misalnya, harus memutuskan kegiatan apa yang akan dilakukan hari ini ? Apakah akan melakukan A ataupun B, semuanya itu diputuskan oleh ybs. Seseorang memegang kendali atas hidupnya sendiri.

Apakah kategori seseorang dikatakan menjadi seorang pemimpin ?
Apakah seorang atasan otomatis dapat disebut sebagai seorang pemimpin ?
Sebelum pertanyaan tersebut dapat kita jawab sebagai satu pendapat atau satu kesepakatan bersama, ada baiknya kita bersama-sama membaca sebuah kisah berikut ini .

Ada 2 orang, keduanya sama-sama memiliki anak buah sehingga mereka disebut atasan. Dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang atasan, terlepas dari gaya kepemimpinan yang berbeda, respon dari anak buah masing-masing atasan ini sangatlah berbeda.
Atasan A :
-      anak buahnya submit (walaupun tidak semua tapi yg tidak itu krn faktor orang ybs) mau bekerja sesuai tanggung jawabnya walaupun sang atasan sedang tidak berada di kantor,
-     anak buahnya bangga memiliki atasan seperti dia bahkan mau membela jika ada yg mendiskreditkan atasannya,
-       anak buahnya mau sukarela mensupport apa saja pekerjaan tanggung jawab atasan tsb,
-      atasan sendiri mau membela kepentingan anak buahnya, tidak semata hanya menguras kompetensi anak buah tapi apa yg menjadi kebutuhan, masalah anak buah, dia mau tahu dan mau membantu untuk mendapat solusi,
-     atasan mau lebih tahu, menguasai akan suatu tugas tanggung jawab sehingga dapat menuntun anak buahnya,
-       atasan tidak asal perintah tapi mau terlibat (bekerja) bersama-sama anak buah,
-     atasan tidak mau hanya terlihat dihormati (gila hormat) tapi mau terlihat mengayomi sehingga anak buah senang bekerja dengannya dan dia mau disebut sebagai teman tidak semata seorang atasan,
-      hakekat ‘tidak ada manusia yang sempurna’, atasan tersebut pastilah memiliki kelemahan tapi kelemahan itu tidak lebih menonjol dari kelebihannya dan dilihat oleh anak buahnya
jika menjadi atasan yang memiliki anak buah yang seperti ini, apakah sulit menjadi seorang atasan ?
apakah atasan ini sudah dapat disebut sebagai pemimpin ?

Atasan B :
-          kelemahan kekurangan atasan menjadi bahan pembicaraan anak buah sebagai bentuk keluhan mereka memiliki atasan seperti itu,
-          atasan bersikap bossy, hanya tahu memberi perintah tanpa tahu solusi apa yang harus diambil,
-          atasan senang dihormati sehingga ada anak buah yang bersikap seperti cari muka
-          atasan tidak bersikap obyektif (walaupun subyektivitas tidak mungkin tidak ada)
-          anak buah tidak nyaman bekerja sama dengannya, lebih banyak apatis, takut berbuat salah karena sering ditegur)
-          anak buah tidak tulus submit dengan atasan (lebih banyak terpaksa ikut perintahnya)

Jika Anda menjadi atasan yg seperti ini, apakah sulit Anda menjadi seorang atasan yang berhasil ?
Apakah Anda sudah layak disebut sebagai seorang pemimpin ?
Menjadi seorang pemimpin rasanya lebih berarti daripada cuma menjadi seorang atasan. Menjadi seorang atasan belum tentu dia dapat disebut sebagai seorang pemimpin.

Pemimpin harus dapat mempengaruhi anak buahnya, mengarahkan, mendorong, mensupport sehingga anak buahnya dapat berhasil mencapai / mneyelesaikan tanggung jawabnya sehingga tujuan bersama dapat tercapai.
Atasan bisa saja mencapai tujuannya pribadi dengan memberdayakan anah buahnya tapi nbelum tentu tujuan bersama yg disepakati dapat tercapai.
Idealnya, keberhasilnya atasan dipengaruhi oleh anak buahnya, jadi tanpa anak buah tidak mungkin dia sukses.
Keberhasilan anak buah adalah kebehasilan atasan juga karena atasan dapat mengarahkan anak buah untuk melakukan yang the best.

Tidak ada seseorang yang sempurna. Jika mau dicari, pasti ada saja kelemahan seseorang. Tapi yang baik bagi kita adalah jika mau untuk berusaha lebih baik dan lebih baik lagi, mau beranjak dari kegagalan dan mau meraih keberhasilan dengan kerja keras.
Tidak ada yang sukit untuk dilakukan termasuk menjadi seorang atasan. Sebagai atasan harus dapat bersikap sebagai seorang pemimpin, itu tidak akan sulit dijalani karena anak buah pasti akan mensupport total footbal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar