Jumat, 16 September 2011

Karya Puisi Rizky

SEPI YANG MERADANG

Dalam waktu yang kulalui
Sepi menusuk jiwaku yang rapuh
Terus menerus tanpa henti

Hati ini bergejolak
Namun aku tak kuasa
Aku bagai tak berdaya
Namun aku coba untuk tetap bertahan
Menahan tanpa henti

Aku seorang yang dikagumi
Tapi mengapa aku selalu sendiri ?

Kulihat banyak Bidadari
Yang menggoda birahi
Ingin kusentuh, kubelai, dan kucium
Dari ujung kepala sampai ujung kaki
Hingga aku ingin meremas, menjilat sampai puas !

Namun disisi lain . . .
Aku juga ingin mencintai dan dicintai
Merasakan indahnya kasih sayang
Dari seorang kekasih .


 PANASNYA HARI INI

Panas dan bagai terbakar sekujur tubuhku
Langit cerah yang disengat bara matahari
Lalu mendidih dan mengepul
Yang keluar dari ubun-ubun Tengkorak manusia

Putihnya awan seketika menyilaukan
Dihembus angin yang merubah bentuk
Dengan perlahan mengitari bumi
 Menuju kemana angin membawanya

Panasnya seakan menyerang
Merayap meruntuhkan atap
Tak ada lagi tempat bersembunyi
Hanya pasrah menahan gerah

Kulepas semua penutup aurat
Tanpa ada sehelai benang yang tampak
Kupaksa angin hembuskan dingin
Hanya terasa sejuk sesaat

Oh panasnya hari ini
Seakan duduk bersanding dengan bara api
Mendekap tubuhku dengan erat
Dan cumbui setiap inci tubuh ini

  
MALAMKU SAHABATKU

Duniaku adalah duniaku
Dan hanya aku yang bisa mengerti
Malamku adalah siangku
Dan bintang-bintang adalah matahariku

Matahari terbit di ufuk barat
Bukan kiamat kawan
Tapi itulah aku
Yang bersahabat dengan malam

Malamku adalah matahariku
Dan tak pernah mati samapi ia terbit
Yang berikan sejuta kedamaian
Yang buat aku hidup dan bangkit

Siangku bukan musuhku
Hanya tidak seperti malamku

Awalnya aku tidak mengerti
Pada akhirnya aku memahami
Siapa aku
Dan, inilah aku

 
SANDIWARA KEPALSUAN

Terbaring aku melintasi lamunan
Terbujur dalam rajutan kenangan masa lalu
Masih tertanam dalam hatiku yang rapuh
Dan terukir dalam goresan kisah hidupku

Coba merenung dalam memori yang tertinggal
Dalam detik waktu yang tak mungkin kembali
Peran demi peran telah aku jalani
Hanya kematian yang membuat semua terhenti

Tatapan mataku kosong
Entah sekarang aku ada dimana
Ragaku dalam nyataku
Tapi pikirku melayang tak tentu arah
Dan tak tahu kemana harus berlabuh

Manis terasa pahit
Pahit terasa manis
Tak ada kejujuran dalam hidup yang aku temui
Hanya ada kepalsuan dan kepalsuan
Kepalsuan yang dibalut manis dengan bualan omong kosong
Dan dipadukan dengan sikap tubuh kebohongan

Aku merasa jijik dan muak
Ingin aku muntah di hadapan kepalsuan
Yang membuat aku terpuruk dalam kebencian
Kebencian yang ditutupi dengan  kepalsuan



ENTAH SAMPAI KAPAN ?

Air mengalir, bumi berputar
Awan beriring angin berhembus
Siapakah aku, dimanakah aku ?
Ada apa denganku ?

Siang hari terang benderang
Namun aku menghilang dalam gelap
Malam hari hitam pekat tanpa bintang
Namun hanya ada kegelisahan yang datang

Alunan musik mengalun pilu
Seolah menyayat hati
Tapi terus kuhayati dengan dalam
Sambil tertunduk meratapi diri

Aku tak dapat berkata-kata
Untuk ungkapkan yang terjadi
Karna aku tak tahu yang terjadi
Hati dan jiwaku hanya pasrah
Untuk hadapi kenyataan ini

Terus melangkah walau lemah
Tapi tak dapat berdiri dengan sempurna dalam pikirku
Dalam keterasingan hidup yang aku jalani
Hanya resah dan gelisah yang setia menemani
Keterasingan yang kubuat sendiri
Tapi sampai kapan ?
Entah sampai kapan ?



TEGAR

Tenang seperti air yang mengalir
Dan kan terus mengalir
Seperti awan putih beriring mengikuti arah angin
Perlahan dengan lembut menyapa mentari
Cahayanya penuh dengan warna-warni kehidupan
Dan terkadang hanya hitam dan putih
Namun tetap tegar…

Sesekali goyah tergerus zaman
Semakin tua tak muda lagi
Karna dunia penuh ketidakpastian
Terseok-seok merangkak langkah demi langkah
Lalu berdiri tegak dan terjatuh lagi
Entah sampai kapan…
Namun aku tetap tegar…

Mencoba bangkit berdiri kokoh
Dalam sendiri merajut mimpi
Kubuai angan helai demi helai
Kudaki bukit yang terjal
kulalui kerikil yang tajam
disamping jurang yang sangat dalam…

Menggapai langit yang tinggi harapku
Bersama burung kepakkan sayapku
Dan tersenyum bersama bintang-bintang
Karna aku yakin..
Masih ada jalan terang…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar